Monday, October 31, 2011

Scrabble; Hanya antara Ada dan Tiada kah?

robotmutant.com
Seperti hantu , apakah kata-kata dalam permainan Scrabble adalah sesuatu yang bisa dijawab dengan jawaban yang tak meyakinkan semisal ‘antara ada dan tiada?’

Suatu hari saya bermain Scrabble bersama para Scrabble player lain yang berasal dari UPI . Tiba-tiba beberapa teman kami yang bukan pemain Scrabble menghampiri kami dan bertanya:


“Eh, itu XU artinya apa?”

Saya pun menjawab , “ga tau , pokoknya mah ada aja di kamus”

“yah, payah. Kalo CH apa artinya?”

jawaban saya memiliki inti yang sama dengan jawaban saya untuk pertanyaan sebelumnya, dan teman saya pun menanggapi:

“buat apa main Scrabble , kalo kata-kata yang dipasang ga tau artinya”


Pada saat itu saya termenung dan berpikir bahwa apa yang dikatakan teman saya itu memang benar adanya. Kita setiap hari menghapal puluhan bahkan mungkin ratusan kata yang terdapat dalam kamus Collins untuk menggapai satu tujuan , menang dalam kompetisi Scrabble. Hal penting yang kita lupakan adalah bahwa esensi sebenarnya dari permainan Scrabble adalah untuk menambah kosa kata atau vocabulary yang kita kuasai, dan penguasaan kosa vocabulary tidak hanya diindikasikan dari tahu ada atau tidaknya kita keberadaan sebuah kata dalam kamus, namun dari apakah kita tahu atau tidak kita arti dari kata tersebut atau lebih baiknya kita tahu dalam konteks seperti apa kata tersebut digunakan.

Suatu hari saya masuk ke kelas seorang Professor. Beliau menyatakan bahwa kata bahasa Indonesia untuk ‘dad’ adalah bapak. Beliau menyatakan kalau dia tidak tahu kata AYAH yang juga banyak digunakan di Indonesia  berasal dari mana. Pada saat itu saya menjawab kalau kata AYAH yang merupakan varian dari kata AIA berasal dari bahasa India yang artinya perawat. Pada saat itu sang professor mengapresiasi jawaban saya, walaupun dia sangsi dengan kebeneran dan referensi dari jawaban saya. Namun, pada intinya jawaban tersebut saya dapatkan dari hasil bermain Scrabble. Lihatlah, bahkan seorang pemain Scrabble cupu seperti bisa memberikan jawaban yang seorang Professor pun belum tahu jawabannya. Itu semua karena saya bermain Scrabble dengan tidak hanya menghafal ada atau tidaknya sebuah kata, tapi juga mencari tahu arti dari kata tersebut.

Sekarang sudah bukan jamannya lagi dalam berbahasa kita hanya bisa menjawab yes atau no saja . Alangkah lebih baiknya kalau kita dapat menerangkan sesuatu dengan pola 5W+1H . Oleh karena itu, mari Scrabble player Indonesia,  marilah kita menjadi Scrabble player yang mempunyai kompetensi bukan hanya dalam bermain Scrabble, tapi juga dalam berbahasa, karena berbahasa bukanlah semerta-merta menjawab antara ada dan tiada.

Saya akui memang sulit jika kita harus menghafal ratusan kata tiap hari ditambah dengan menghafal arti dari kata tersebut, tak perlu terburu-buru dan menyiksa diri seperti itu. Mungkin kita bisa mulai merintis karir sebagai pemain Scrabble yang pintar dalam berbahasa dengan cara mencari arti kata, sepintas saja, setiap kita atau lawan memasang kata-kata yang belum kita tahu artinya tiap kali kita bermain Scrabble, selamat mencoba :) .    

5 comments:

  1. kadang2 alus ogè euy postingan'a.. xP

    ReplyDelete
  2. Iya dong, :p

    Eh, ko comment kalian langsung muncul aja dipost? biasanya kan ada moderation dulu , ck ck ck tidak sopan kalian ini .

    ReplyDelete
  3. Nambahin ah.....
    Ini emank dari awal gw maen scrabble jadi perdebatan seru, bahkan dulu di Lampung ada kompetisi yang u ditanya artinya, kalo bener baru boleh dipasang... WTF.... Ambil contohnya gini: U masang CAN, ditanya apa itu? U jawab kaleng... Dooor, salah, jawabannya dapat/bisa. Tarik lagi. Konyol kan? Padahal itu sinonim.

    Ada 2 tipe pemain scrabble, yang pertama, yang maen dengan tujuan nambahin vocab, yang kedua adalah untuk memenangkan kompetisi. Ini gak bisa disamain, dan gak bisa juga disatuin, karena memang prinsipnya bertolak belakang

    Yang pasti, YOU WILL NEVER WIN competition kalo u berprinsip harus tau arti katanya baru boleh pasang. U bakal dihajar abis2an di kompetisi dengan kata2 yang gak masuk akal yang u gak kepikir itu ada, EUOI la, YGO la, CRWTH, dibingoin EUOUAES, (cengok deh) dll. Karena semua pemain pro rata2 udah apal kamus (tapi gak tau artinya), kita gak mungkin ngikutin kemauan kita harus tau artinya dan berharap menang kompetisi. Mau gak mau kita musti ikutin gitu. Gak mungkin dunk u mau apalin kata plus arti barengan sementara yg laen gak gitu, ketinggalan pasti.

    Trus kalo gitu kita gak belajar vocabulary donk, hanya apalin kata2? Jawabannya kita belajar, tapi bedanya, kita tau katanya dulu, artinya belakangan. Kadang2 kalo kita menang gr2 EUOI misnya, kita jadi seneng, trus cek, oh ternyata artinya expressing Bacchic Frenzy, ato kata seru yang mengekspresikan kegembiraan (kalo dibahasa Indonesiain).

    Sama aja contohnya kyk XU, awalnya gw juga gak tau itu artinya mata uang vatican, tapi karena sering keluarin lama2 penasaran n ngecek juga.

    Kalo u diocehin orang gara2 u maen scrabble pasang kata2 aneh tapi gak tau artinya, yauda sabar aja, yang ngocehin u gak ngerti scrabble secara mendalam. N mereka adalah golongan ke2 yang maen game ini dengan tujuan utama kembangin vocabulary, BUKAN menangin kompetisi.

    By: Christian O.B

    ReplyDelete
  4. Wah baru tahu nih kalo ada GGM yang koment, oke bang makasih banget buat masukannya . . .

    ReplyDelete